Rabu, 17 Maret 2010

Mimpi yang Tak Sempurna  

Saat kubuka mata, dia memandangku
Perih rasanya menatap tajam matanya
Sakit rasanya melihat senyumannya
Raut wajah yang memesona tetapi memberi racun kepada sukmaku

Bila dekatnya senang itu berubah menjadi tangisan
Tangisan menahan keperihan
Perih yang bertubi tubi
Tak ada obat penawar kecuali dia
Di sisi lain dia tak mengharap aku disampingnya
Rapuh, bagaikan sayap patah yang sudah menemui ajalnya

Dia telah menemukan permata yang lebih dr pada segalanya
Permata yang tak mungkin dia tinggal
Biarlah, ikhlaskan saja
Ikhlas lahir bathin melihat dia dengannya
Karna jikalau dia senang aku bisa merasakannya dari jauh
Aku percaya Tuhan akan memberikan terbaik untukku
Dan aku percaya Dia adalah Zat yang selalu menyayangi dan mencintaiku kekal dan abadi
Tuhan memberikan anugerah yang tak pernah aku rasakan sebelumnya
Anugrah itu begitu memesona
Engkau berikanku nikmat untuk mencintai, dan Engkau pun berikan aku nikmat untuk merasakan getaran cinta
Pesonamu bak bunga melati yang suci
Jikalau mereka dirusak aku tak segan untuk membunuh mereka
Itu amanah dari Tuhan
Biarlah aku tetap menjaganya sampai aku tua nanti
Dan mimpi yang tak sempurna itu akan kuselesaikan di akhir hidupkuAnugrah itu begitu memesona
Engkau berikanku nikmat untuk mencintai, dan Engkau pun berikan aku nikmat untuk merasakan getaran cinta
Pesonamu bak bunga melati yang suci
Jikalau mereka dirusak aku tak segan untuk membunuh mereka
Itu amanah dari Tuhan
Biarlah aku tetap menjaganya sampai aku tua nanti
Dan mimpi yang tak sempurna itu akan kuselesaikan di akhir hidupku

Melaka, 14 Maret 2010

What next?

You can also bookmark this post using your favorite bookmarking service:

Related Posts by Categories



0 komentar: to “ Mimpi yang Tak Sempurna